28 Desember, 2011

Mimpi-Mimpi Besar Harus Di Bela Habis-Habisan



Kisah Non Fiksi yang selama ini belum pernah diceritakan oleh saya....

ketika saya pernah menjadi anak oon, ketika saya harus mengorbankan waktu bermain untuk belajar...

Dan ketika saya juga harus menahan Cinta demi Cita-cita... #baca http//:sukanitha.blogspot.com/menahan cinta demi cita-cita

saya YUNITA seorang anak gadis yang sedang beranjak menjadi wanita dewasa. Sejak kecil saya memang mempunyai hobi bermimpi, mimpi yang teramat tinggi hingga terkadang saya merasa mimpi saya ketinggian namun bagi saya mimpi-mimpi besar harus di bela habis-habisan.

Saya memang bukan terlahir dari anak yang jenius atau cerdas istimewa karna bisa terlihat dari IQ saya yang hanya 116 namun harus tetap disyukuri (Terimakasih ya Allah), dan bisa terlihat dari nilai Raport SD saya yang rata-rata Pas-Pasan (diujung tanduk antara naik kelas atau tidak) #mengenang masa lalu yang kelam. Karena keterbatasan itu hingga saya menanamkan prinsip dalam Jiwa, bahwa Mestipun Aku Bukan Wanita Yang Cantik Namun Aku Harus Menjadi Wanita Yang Cerdas.

Sekarang Aku yang berbicara... hahahaa....

Terkadang aku merasakan kelelahan ketika aku harus belajar ekstra demi menyamai teman-temanku yang lain. Ketika teman-teman yang lain hanya perlu waktu 1 jam untuk mempelajari sesuatu, mungkin aku membutuhkan 3 jam. Huffff. Terkadang sedih jika memikirkan hal itu, salah satunya aku harus mengorbankan jam bermainku. Namun Allah memang Maha Baik dan Maha Mengetahui, seperti dalam Mantra Novel Ahmad Fuadi “Man Jadda wa Jada”, “Barang siapa yang bersungguh pasti akan dapat ”. 

Jika aku merenungkan Mimpi-Mimpi besarku di waktu kecil yang aku tidak tahu apakah akan terkabul, tenyata Allah mengabulkan satu-persatu walau memang dengan perjuangan yang menguras otak, hati dan tenaga namun ternyata BISA.

Ketika SD, aku di Cap anak (Oon) oleh Ibuku karena nilai raport yang selalu Pas-Pasan namun Alhamdulillah selalu naik kelas, kala itu aku minta sama Allah agar aku bisa menjadi anak pintar, setiap malam aku selalu meminta ayahku untuk mengajarkan aku khususnya pelajaran Matematika, dengan sabar dan telaten ayah selalu mengajariku sampai tengah malam. Dengan sabar aku terus berusaha hingga aku bisa membuktikan kepada Ibuku aku bisa menjadi JUARA SATU di bangku SMP kelas 3 semestre 2 dengan beberapa tahapan rengking yang naik turun, memang prosesnya lama namun aku mendapatkan hasil atas semua kerja kerasku, hingga Cap Oon itu sudah hilang dari Ragaku.

Ketika aku memutuskan untuk masuk PESANTREN, dengan tidak mempunyai bekal agama sedikitpun dikarenakan kurang diajarkannya agama di lingkungan rumah membuatku memutuskan untuk meneruskan pendidikan SMA ke pesantren, semua anggota memang terkaget-kaget bukan kepalang atas keputusanku ini, mereka semua tidak percaya, mereka hanya mengganggap keinginan anak-anak semata yang setelah bangun tidur juga akan lupa. Aku bertekat masuk pesantren agar aku bisa sholat dan mengaji Al-Qur’an, awalnya hanya itu. Lagi-lagi aku harus ekstra keras belajar demi menyamai dengan teman-teman ku yang lain yang ternyata sudah mempunyai basic agama sejak di MI. Rasa Minder, putus asa, pesimis, malu sempat menggerogoti hati ku hingga sempat terjadi beberapa Tragedi Kabur dari pesantren namun lagi-lagi aku ingin mengatakan bahwa Allah memang Maha Baik dan Maha Mendengar, aku dimudahkan dalam mempelajari pelajaran agama, kitab-kitab kuning, bahasa Arab, pelajaran sekolah, menghaval dan lain sebagainya hingga aku bisa masuk Perguruan Tinggi dengan jalur PMDK, Man Jadda Wa Jada, barang siapa yang bersungguh-sungguh akan dapat. 

Sekarang aku sedang menjalani proses study di perguruan tinggi bahasa kerennya Kuliah. Mimpi kecil dulu ketika di pesantren yaitu ingin seperti ibu asramah, bliau bernama Hj. Imrithi Rahman S.psi. Aku sekarang sedang berkuliah di Fakultas Psikologi UIN Jakarta berarti jika aku lulus wisuda nanti akan Menjadi Yunita Diskariani S.psi, Ya Allah, lagi-lagi mimpi-mimpi besar itu engkau perlihatkan jalannya.

Ketika aku dikampus saat ini aku mempunyai mimpi untuk dapat bersekolah sambil bekerja di Luar Negri, yahh meneruskan S2 ku ke negri orang karena menurut imam Syafii: merantaulah ke negri orang, saat aku bermimpi ini dan mimpi ini aku tuliskan, aku tidak tahu bagaimana mencapai mimpi ini. Bermimpi melanjutkan S2 di luar negri.. Ohh Tuhan... Aku hanya ingin bermimpi yang tinggi, tidak mau mimpi yang kecil atau yang rendah, semoga Engkau berbaik hati menunjukan jalannya untuk meraik Mimpi-mimpi besar ini. Amin

Memang tidak gampang menjalani proses kehidupan ini, terkadang harus berani susah, sedih, lelah, apalagi dengan otak yang pas-pasan namun semua bisa tercapai dengan Bermimpi dan Berusaha.

Semoga ini bisa menjadi semangat kepada orang-orang yang membaca, dan menjadi semangat nita yang sedang menyusun skripsi. Skripsi yang memang tidak mudah namun tidak boleh di persulit. Yakin Allah pasti membantu.

Mimpi-Mimpi Besar Harus Di Bela Habis-Habisan (be inspired oleh A.Fuadi)

Mestipun Aku Bukan Wanita Yang Cantik Namun Aku Harus Menjadi Wanita Yang Cerdas (be inspires oleh Karen Horney).

26 Desember, 2011

Lirik Lagu Cinta Kuya Mimpi Terindah (feat. Uya Kuya)

Yunita dan Ayah


Melayang aku kau buatku terbang tinggi di awan
Terhanyut aku setiap ku dengar syair cintamu
Nyatakah semua yang terjadi pada setiap hariku
Ku terhanyut saat kau berjanji

Dan kau wujudkan mimpi yang terindah di setiap malam
Agar aku tersenyum terjaga dari tidurku
Dan kau jadikanku ratu di kerajaan cintamu
Agar aku pun bahagia hidup bersama denganmu selamanya

Nyatakah semua yang terjadi pada setiap hariku
Ku terhanyut saat kau berjanji

Dan kau wujudkan mimpi yang terindah di setiap malam
Agar aku tersenyum terjaga dari tidurku
Dan kau jadikanku ratu di kerajaan cintamu
Agar aku pun bahagia hidup bersama denganmu selamanya

Selamanya kau rasakan indah harimu dengan kasihku
Selalu tersenyum dirimu oh kasih cintaku, selalu selamanya

Dan ku wujudkan mimpi yang terindah di setiap malam
Agar engkau tersenyum (engkau tersenyum) terjaga dari tidurmu
Dan ku jadikanmu ratu di kerajaan cintaku
Agar engkau pun bahagia hidup bersama denganku selamanya
(engkau jadikanku ratu di kerajaan cintamu)
Aku pun bahagia, engkaupun bahagia, bersama denganmu selamanya
Selamanya hidup bersama denganmu (hidup bersama denganmu) 
Cinta

Top of Form
Bottom of Form

05 Desember, 2011

Kk Cukup, Jangan Kau Tambahkan Lagi Kesedihan ini


Untuk Kk yang Baik Hatinya….
Kk, tolong, sudah, cukup, aku rasa ini sudah sangat berlebihan, kesedihanku sudah teramat sangat. Jangan kau tambahi lagi kesedihan ini. Aku benar-benar sudah tidak kuat kk. 


Untuk Kk yang Hatinya Baik….
Sefatal inikah kesalahan aku sama kk, sampai kk sebegitu jahatnya terhadapku, terhadap hatiku. Kk aku memang kuat tapi hatiku tidak. Kk dengan kau sudah mengadukan itu pada pembimbingku saja itu sudah sangat membuat hatiku rapuh untuk melanjutkan ini, sekarang kau bercerita pada teman-teman yang aku kenal tentang kejadian itu, sungguh kk dimana perasaanmu, apakah kau tidak memikirkan psikologisku.
 
Untuk Kk yang Sangat Aku Hormati…
Tolong kk, sudah cukup semua ini. Untuk melupakan kejadian tanggal 14 itu saja sudah membuatku trauma, jangan kau tambahkan lagi. Aku mohon ka, hatiku sakit. Aku benci kk.

Untuk Kk yang Selalu aku Hormati Selamanya….
Kk aku tidak se Cengeng yang kk bayangkan.
Kk aku tidak se Manja yang kk bayangkan.
Kk aku tidak se Hina yang kk bayangkan.
Kk aku tidak se Bodoh yang kk bayangkan.
Kk ingin sekali aku menunjukan kalau aku tidak seburuk yang kau bayangkan, tapi nasi sudah menjadi bubur, biarlah Allah yang tahu dan Allah yang menilainya.

Aku Benci kk,

01 Desember, 2011

Januari Kelabu


Intan, Bunda, Desti, Nita


Bersabar atas sesuatu yang membuat hati ini terbebani. Ikhlas atas semua hal yang belum menyenangkan hati. Bersyukur atas semua hal indah yang telah terjalani. Alhamdulillah ^_^
Ini memang kesedihan namun saya tidak mau menjadikan ini sebuah kesedihan. Walaupun faktanya ini memang benar-benar akan menjadi kesedihan ketika saya harus melihat bunda sedih karna hal ini. Ya, Januari ini memang akan menjadi januari kelabu, bukan karna gagalnya planning saya namun lebih kepada harapan bunda untuk melihat anaknya sarjana di bulan januari, ooh bunda, maafkan aku, sungguh sekuat tenaga sudah aku lakukan untuk mewujudkan harapan bunda tapi apa daya, Allah belum mengabulkan.

Bunda ketahuilah, akupun sangat sedih namun apalah guna kesedihan jika hanya membuat aku berhenti berusaha. Bunda sekali lagi aku minta maaf.

Bunda, tak sanggup aku menatap wajahmu, menatap kesedihan yang ada padamu ketika aku harus mengadukan bahwa aku gagal mengabulkan harapanmu, bunda sungguh saat ini aku sangat ingin menjerit dan menyalahkan diriku, mengapa aku sebodoh ini, tak bisa memberimu kabar bahagia. Sekali lagi maafkan aku bund.

Bunda, ketahuilah, proses ini yang membuat aku masih bertahan dan bersemangat. Bunda tolong lihat proses ini, proses yang tidak mudah namun tidak boleh dipersulit.

Bunda, ketahuilah, sesungguhnya aku benar-benar sangat menyayangimu, apapun yang terjadi padaku, aku akan tetap semangat meraih semua ini, itu karna bunda, bunda yang tangguh yang menjadikan aku juga tangguh. Bunda, aku sangat yakin doamu selalu menyertaiku.

Bunda sekali lagi aku minta maaf jika januari nanti akan menjadi januari kelabu untukmu, dan menjadi januari yang sangat-sangat kelabu untukku.

Aku sangat menyayangimu bunda, dan aku akan sekuat tenaga meraih harapanmu untuk membahagiakanmu.