Kumerayu pada Allah yang tahu isi hatiku…
di malam hening aku selalu mengadu… Tunjukkan padaku…
Kuaktifkan radarku mencari sosok yang dinanti…
kuikhlaskan pengharapanku di hati… Siapa dirimu…
dalam kesabaran, ku melangkah menjemputmu…
Cinta dalam hati, akan aku jaga hingga… Allah menyatukan kita….
Reff:
Jodoh dunia akhirat… Namamu rahasia….
Tapi kau ada di masa depanku…
Ku sebut dalam doa, kuikhlaskan rinduku…
kita bersama melangkah ke surga…. abadi….
Kuaktifkan radarku mencari sosok yang dinanti…
kuikhlaskan pengharapanku di hati… Siapa dirimu…
Kumerayu-rayu pada Allah yang tahu isi hatiku…
di malam hening aku selalu mengadu… Tunjukkan padaku…
Back to reff*
Bukan cinta yang memilih mu...
Tapi allah yang memilih mu untuk ku cintai....
uoh....uoh.....
20 Februari, 2014
14 Februari, 2014
Masih Tentang Bunga Melati
Jika pilu ini ujian-Mu, aku rela
Menikmati sendu dalam ramai
Sejatinya sendiri walau bising
Kadang aku sengaja meraba
Entahlah, semua begitu perih
Mungkin hanya fikiran yang salah
Atau praduga berlebih
Tapi hati tetaplah hati
Kadang sekuat besi, kadang serapuh kapas
Tak ada keinginan, hanya ingin selalu bersama-Mu
Berkorban untuk-Mu, dijalan-Mu, hanya itu
Sesulit inikah...
Ketika orang terkasih berkoar menyakiti
Ketika orang terdekat melukai
Demi waktu yang kian menipis
Demi cinta yang sulit tertepis
Aku mencintai-Mu Robb
Izinkan si faqir ini merintih
Tertatih untuk bertasbih
Bersujud dalam sepi
Yunita Jasmine - Still always in Baiturrahman Mosque
Menikmati sendu dalam ramai
Sejatinya sendiri walau bising
Kadang aku sengaja meraba
Entahlah, semua begitu perih
Mungkin hanya fikiran yang salah
Atau praduga berlebih
Tapi hati tetaplah hati
Kadang sekuat besi, kadang serapuh kapas
Tak ada keinginan, hanya ingin selalu bersama-Mu
Berkorban untuk-Mu, dijalan-Mu, hanya itu
Sesulit inikah...
Ketika orang terkasih berkoar menyakiti
Ketika orang terdekat melukai
Demi waktu yang kian menipis
Demi cinta yang sulit tertepis
Aku mencintai-Mu Robb
Izinkan si faqir ini merintih
Tertatih untuk bertasbih
Bersujud dalam sepi
Yunita Jasmine - Still always in Baiturrahman Mosque
09 Februari, 2014
Dialog dengan Cintaku
Hey Cinta, kamu itu terlalu
lembut, terlalu baik, terlalu sholeh, aku takut sekali tidak bisa menggapaimu
Cinta.
Hey Cinta, seandainya kamu tau,
semakin aku membenci kamu semakin sakit hatiku karena aku membohongi diriku
sendiri.
Hey Cinta, aku tahu, aku terlalu
rendah untuk kau puja, hingga itulah yang membuat aku mengalah dengan hatiku,
mengalah untuk yang lain.
Hey Cinta, ketahuilah, air mata
di sajadah ini saksi betapa sakitnya hatiku untuk berdoa, memelas diri pada Tuhanku
untuk tidak selalu mengharapkanmu.
Hey Cinta, jika boleh aku
memilih, aku ingin mengatakan padamu, bahwa aku telah mencintaimu sejak pertama
kita ketemu, tempat dimana banyak orang bercinta dengan Tuhannya.
Hey Cinta, isyarat apa yang bisa
aku tunjukkan kalau aku mencintaimu, jika setiap kali yang ku tampakkan adalah
kebencianku padamu, itu satu-satunya cara untuk menyembunyikan cintaku.
Hey Cinta, saya tidak akan
memaksa untuk berdoa yang muluk-muluk untuk menggapai cinta saya, hanya saja
saya yakin Allah Maha Tahu, Allah Maha Penolong, jika benar engkau cinta saya,
Allah pasti memudahkan. Itu saja mantra saya.
Hey Cinta, maafkan saya jika saya
harus pergi, jika saya harus menjauh, jika saya sengaja membenci cinta saya,
itu karena saya tidak berani dan saya memang pecundang cinta. saya tidak pernah
bisa mengutarakan cinta saya sejak dulu.
Hey Cinta, biarlah waktu yang
akan menjawabanya apakah engkau untukku atau untuk orang lain.
Yunita Jasmine
Tuhan Bawa Saya Pergi Jauh
Alhamdulillah, Allah mengabulkan
doa saya, alhamdulillah saya dapat pindah kerja di tempat yang baru. Saya benci
masa lalu saya. Semoga saya bisa move on di masa depan saya
Kalau boleh meminta ya Allah,
saya juga ingin pergi jauh dari dunia saya yang sekarang. Saya pergi jauh dari
kehidupan saya yang dulu, saya ingin ketempat dimana orang-orang belum pernah
mengenal saya.
Entah ada apa dengan saya, saya
ingin pergi jauh, bawa saya pergi Tuhan.
Saya ingin pindah LQ, bukan
berarti saya tidak mau belajar tapi saya ingin pergi jauh dari orang-orang yang
pernah mengenal saya. saya muak. Saya benci diri saya.
Saya ingin pindah tempat bertemu
anak-anak (Musholah), bukan berarti saya egois, bukan berarti saya tidak mau
mencari amal, tapi saya ingin di tempat yang
berbeda, saya ingin bermanfaat Tuhan tapi apasalah kalau saya ingin
ditempat yang berbeda.
Saya ingin pindah tempat latihan
taekwondo,
Entah ada apa dengan diri saya,
yang pasti saya benci dengan masa lalu saya, saya benci dengan semua orang yang
pernah mengenal saya. Saya ingin mencari suasana baru, saya tahu ini semua
menyakitkan, pastinya betapa banyak kerinduan yang akan saya korbankan, tak
apalah, jika dengan itu saya bisa menjadi diri saya sendiri.
Yunita Jasmine
04 Februari, 2014
Akibat Pilikasi Menahun
Sebelumnya, apa anda pernah merasakan
menjadi seorang kakak sejak diusia dini? Umur 3 tahun atau 4 tahun sudah
mempunyai 2 adik, itu saya banged. Saya ingat sekali umur 3 tahun sudah
mempunyai 2 adik kecil yang karena sebab itu saya menjadi seperti kehilangan
orang tua.
Ternyata dari kecil saya sudah sering
menangis dipojokan, entah dipojok kasur atau dipojok ruangan. Miris.
Saya mulai mengingat-ngingat masa kecil
saya yang cukup tidak mengenakan, saya sering dianggap cengeng sebagai kakak,
saya sering dianggap tidak hebat sebagai kakak, saya sering dijadikan tempat
yang paling bersalah sebagai kakak, saya juga sering di bullying secara verbal
oleh orang tua saya khususnya ibu saya seperti kata-kata oon, cengeng, letoy,
lemot, dan lain-lain yang menjadikan masa perkembangan saya ketika kecil
menjadi terhambat seperti saya menjadi benar-benar anak yang oon dikelas
sewaktu SD. Setiap tahunnya selalu hampir diambang antara naik kelas atau
tidak, atau seperti saya menjadi anak yang tidak percaya diri baik dalam hal
pertemanan maupun pelajaran, sampai-sampai untuk soal izin kekamar mandi pun
saya takut.
Alhamdulillah semenjak masuk SMP saya mulai
berdamai dengan kata-kata negatif itu dan menjadikan semua kata-kata itu
menjadi motivasi untuk saya maju, terbukti akhirnya saya bisa meraih juara 1-3
dibangku SMP.
Dari pengalaman masa kecil saya itu saya
tumbuh menjadi gadis pencinta anak, pemerhati anak, penyayang anak. Entah
mengapa saya menjadi sangat terketuk hati jika melihat ada anak menangis atau
ada anak yang sedang dimarahin ibunya, atau ketika ada anak yang sendirian
bermain. Rasanya saya ingin memeluk mereka, membelikan mereka es krim agar
mereka bisa tersenyum.
Dari pengalaman masa kecil saya itu, saya
juga tidak mau seperti itu ke anak saya, saya harus memberikan kasih sayang
100% pada semuanya, agar anak-anak saya tumbuh menjadi anak yang cerdas,
percaya diri, mandiri dan bertakwa. Aamiin.
#Doa untuk kedua orang tua tak henti selalu
saya bacakan selepas saya sholat wajib atau sunnah, semoga Allah memberikan
kebahagiaan dunia-akhirat khususnya ibu saya, walaupun terkadang dada saya suka
sesak jika ingatan masa lalu itu tiba-tiba muncul.
Langganan:
Postingan (Atom)