10 November, 2015

Satu Bulan Pernikahan



(3 OKTOBER – 3 NOVEMBER 2015)

“Nikmat Robbmu yang mana lagi yang engkau dustakan ?”
“Ya Robb terimakasih atas semua kebahagiaan yang telah Engkau berikan. Mohon lindungi kami dari marabahaya dan siksa api neraka. “
Ya Robb jadikan kami hamba-hamba yang selalu bersyukur atas nikmat-mu dan Ridho atas semua takdir-Mu. Aamiin.

Satu bulan pernikahan, saya tidak sanggup mengungkapkannya, hanya bisa bersyukur dan berterimakasih atas semua nikmat yang telah Allah berikan. Bener banged arti dalam surat Ar-Rahman, “Nikmat Robbmu yang mana lagi yang engaku dustakan?”

Ya Allah, hamba mohon ampun betapa banyak dosa-dosa yang telah hamba lakukan namun Engkau begitu baik dengan hamba, semoga hamba terus Engkau berikan hidayah agar hamba terus dapat bersyukur atas semua nikmat-Mu dan agar hamba dijauhkan dari kufur nikmat.

Laki-laki yang baru hamba kenal ini mengagumkan sekali.

Robb betapa bahagia dan bersyukurnya hamba dipertemukan dengan laki-laki ini. Laki-laki yang baik ahlaknya, yang lembut hatinya, yang santun tutur katanya, yang jujur dan sangat bertanggung jawab, yang setiap hari membuat hamba ingin menangis bahagia dalam setiap sujud hamba. Allah semoga kebahagiaan ini dapat membuat hamba semakin bersyukur dan semakin rendah diri pada-Mu bahwa semua kebahagiaan ini datang dari-Mu dan semoga ini menjadi jalan bagi kami untuk semakin dekat dengan-Mu.

Hari-Hari baru dengannya yang sangat menawan.
Semoga semua pembiasaan ini bisa terus terjalani dengan baik walau lelah, walau sibuk. Dan kita bisa terus romantis. Aamiin.

“Nikmat Robbmu yang mana lagi yang saya dustakan?”

Ketika sekarang ada yang bangunin saya, untuk sholat tahajjud, sholat hajat, sholat taubat dan shalat witir, yang cara banguninnya menawan sekali, saya dibisikin ayat quran juz 30. (saya mah tambah pules hehehe). Dan ketika doa setelah sholat, saya bisa tiduran di bahunya (maklum, mata masih sepet sepet gitu). Menyaksikan laki-laki didepan saya berdoa, memelas diri sama Allah, saya hanya bisa pura-pura merem sambil mengaminkan dalam hati dan berdoa semoga saya dapat membuatnya bahagia dengan caranya Allah.

“Nikmat Robbmu yang mana lagi yang saya dustakan?”

Ketika setiap saya mencium tangannnya, kening saya juga ikutan dicium. (red. Lihat perjanjian Pra-nikah = Membangun keluarga yang romantis sesuai dengan sunnah Rosul). Terimakasih ya Robb atas kebahagiaan ini. Semoga kebahagiaan ini abadan daiman. Dan membuat kita semakin rendah diri pada-Mu dan meyakini bahwa kebahagiaan ini datang dari-Mu, dan semua milik-Mu.

“Nikmat Robbmu yang mana lagi yang saya dustakan?”
Kegiatan di waktu subuh dan pagi yang sangat menawan. Ketika saya bisa mendengar laki-laki membaca alquran di atas kasur, ketika saya bisa setoran havalan dengan metode yang sangat mengagumkan. Metode dirangkul, dipeluk, dibacakan ketika tajwid saya salah, didengarkan dengan murotal agar bisa terlihat kesalahannya. Ya Allah mau nangis, laki-laki ini baik sekali padahal saya baru kenal.

Ketika pagi hari saya harus bisa management waktu untuk mengurusi semua kebutuhan saya dan kebutuhannya, dengan berbagai kesepakatan dan rancangan yang kita buat, sehingga saya dapat memasak setiap pagi, membawakan bekal makanan untuknya, menyiapkan baju yang dipakainya dan menyiapkan kebutuhannya. Bahagianya, dan alhamdulillah semua terjalani dengan baik. Saya bisa berangkat mengajar dengan tenang. Hal mana lagi yang lebih mengagumkan ketika suatu pagi saya meminta tolong untuk memotong sayuran dan dia mengerjakan dengan menawan ditambah sedikit genit. Padahal saya Cuma ngetes mauu ga yaa laki-laki ini masuk dapur ternyata... hmmm... alhamdulillah. Hadiah dari Allah ini harus saya jaga baik-baik.

“Nikmat Robbmu yang mana lagi yang harus saya dustakan?”
Ketika semua uangnya diserahkan kepada saya, saya diamanahi untuk mengatur semua keuangannya, saya dipercayai dengan begitu menawan rancangan keungannya. Membuat saya jadi mentri keuangan hehehe. Ya Allah... jadikan saya perempuan yang pandai menjaga harta suami saya, dan luaskan rezeki kami. Semoga kami dapat menjadi orang kaya raya yg dermawan.

“Nikmat Robbmu yang mana lagi yang harus saya dustakan?”
Laki-laki yang baru saya kenal ini, yang saat saya baca biodata ta’arufnya jauh sekali dari kriteria saya namun dengan keyakinan saya pilih karena agamanya insya Allah saya akan beruntung, ternyata banyak sekali bonus dari Allah yang saya tidak menyangka sebelumnya. *peluk abi husen.

Dan “Nikmat Robbmu yang mana lagi yang harus saya dustakan?”
Bisa ngaji bareng, saling mengantar bareng saat LQ, suap suapan bareng (elaaahhh ini efek baru 1 bulan keles), yang paling seru saat agenda tabbayun sebelum tidur atau pas bada sholat tahajjud.

Allah... tolong jagain keluarga kecil kami. Terus berikan rahmat, keberkahan dan hidayah-Mu pada kami. Aamiin.



TENTANG KITA
Ini bukan tentang lebih tua, seumuran atau lebih muda. Ini tentang yang menyeimbangkan hidup dan yang bisa berjalan beriringan, yang memberi kedamaian dihati, kenyamanan disisi, dan kasih sayang tiada henti. Tentang tertawa bersama, saling mensupport mendoakan satu sama lain. Berbicara lepas tak berbatas tanpa berfikir ini pantas atau tidak. Ketika dunia begitu kejam, dia menjadi tempatmu untuk selalu pulang. Yang bisa membuatmu sangat sabar dan mengerti meski sulit. Wajah mungkin tak rupawan namun kebersamaan dengannya itu sesuatu yang kamu yakin harus kamu perjuangkan. Masa lalunya tidak kamu persoalkan karena itu yang membentuknya sekarang, kekurangan masing-masing adalah tugas bersama untuk belajar saling menerima dan memperbaiki agar jadi lebih baik. Tentang dia yang kamu ikhlas seumur hidup menjadi ma’mum atau imamnya, membuatmu bangga menjadi ummi/ abi dari anak-anaknya.

“Yunita Jasmine” Lope-Lope “Nchank Husen”

04 November, 2015

Cendramata Al-Matsurat




Ketika aku ingin menikah, aku sempat bingung untuk masalah cendramata “kira-kira, enakan pakai cendramata apa yaaa”. Untuk masalah cendramata mungkin sepele yaa, karena terkadang ketika kita kondangan cendramata itu suka kehabisan, tapi ada juga loch yang menganggap cendramata itu cukup penting, secara itu kan kenang-kenangan untuk para tamu yang sudah hadir dan mendoakan, akhirnya saya ingat, sebuah  buku kecil yang kadang-kadang suka saya baca di waktu pagi dan petang – “KADANGKADANG”.

Yups... saya punya ide... saya memutuskan untuk menjadikan “Cendramata Al-Matsurat” sebagai cendramata di hari pernikahan saya, semoga bermanfaat.

Saya coba searcing diinternet, orang yang jual cendramata Al-Matsurat yang bisa memenuhi keinginan saya yaitu ada nama saya dan calon saya, ditambah ada gambar masjid yang digunakan untuk akad. Wahhh ternyata bisa, ada, seneng banged saya.

Untuk temen-temen yang mau mesen cendramata Al-Matsurat, kesini aja, ini Alamatnya: Jl. Hayam Wuruk No.42 Gsemarang, saya pesan lewat onlone alias lewat WA dengan No Hp. 081329403981. (Nama adminya bapak Arief, orangnya ramah dan amanah banged), cius. Saya puas banged dengan pelayanan dan pesanan saya. Tapi kamu mesennya harus dari jauh jauh hari ya, karena yang mesen banyak banged jadi harus sabar menunggu, ya minimal 2 bulan sebelumnya.



Yang mau tau perincian harganya:
Princelist matsurat:
Uk. 6x9 cm
Isi: 80 hal
Berat @20 gram
Matsurat original/tanpa ganti cover:
Harga @1.500
Beli 100 pcs @ 1,200
Beli 300 pcs @ 1.100
Beli 500 pcs @ 1.000
Beli >= 1000 pcs @ 800
Jika Ganti cover/ Cetak nama di cover, harganya menjadi:
100 pcs @ 2.200
300 pcs @ 2.100
500 pcs @ 2.000
1000 pcs @ 1.800
Harga di atas belum termasuk pelastik.
Matsurat + Pelastik + @ 200
Matsurat + Kain Tile + @ 700

“ Lumayan murah kan”
Jadi kamu ga usah bingung-bingung mau cendramata apa.
Semoga bermanfaat. Ayooo Pesen heheheee...

Nita & Husen

07 Agustus, 2015

Contoh Surat Perjanjian Pra Nikah - ku


Sebenernya si tanpa buat perjanjian ini, Insya Allah saya sudah yakin dengan laki-laki ini walaupun saya baru mengenalnya namun hati saya sudah manteb dah. Insya Allah ini yang terbaik menurut Allah. 

Kenapa saya buat perjanjian kaya gini, ini sebenarnya hanya untuk jadi sarana setelah kita melakukan beberapa diskusi yang emang cukup banyak, nah diskusi itu kan belum tertulis makanya saya menyaring poin-poin diskusi itu menjadi beberapa perjanjian yang menjadi visi-misi utama kita dalam pernikahan. Biar ga lupa gitu dengan tujuan awal menikah.

Jadi intinya, perjanjian sebelum menikah ini sebenernya memang sudah berdasarkan hasil diskusi selama ta'aruf. Cuma saya bikin sedikit formal aja. hehehehee. Ini untuk kebaikan bersama ko isinya, ga horor horor. Yang jelas visi-misi ini menguntungkan kedua belah pihak.



SURAT PERJANJIAN SEBELUM MENIKAH (PRA NIKAH)

Bismillahirrohmanirrohim.

Pada hari ini, ................................ tanggal ........... bulan ....................... tahun 2015, di kota Depok, telah dibuat perjanjian sebelum menikah (pra nikah) oleh dan antara:

Nama : Yunita Diskariani Lestari dan Nama: ........................................................................

Kedua belah pihak, sepakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah perkawinan resmi dan untuk itu bersepakat untuk membuat perjanjian yang telah disepakati dengan ketentuan sebagai berikut:

1.   Kedua belah pihak pada umumnya dan pihak laki-laki pada khususnya, menyepakati untuk tidak melakukan poligami selama berumah tangga.


2.   Kedua belah pihak menyepakati untuk membentuk keluarga yang islami dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah. Saling menjaga dan mendukung melakukan aktifitas ibadah seperti berjamaah dalam sholat dan tilawah.


3.    Kedua belah pihak menyepakati, selama berumah tangga untuk mencari rezeki yang halalan toyyiban.


4.    Kedua belah pihak pada umumnya dan pihak laki-laki pada khususnya, menyepakati tidak diperkenankan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) baik terhadap istri maupun anak.

5.    Kedua belah pihak menyepakati untuk menerapkan pola asuh demokrasi, komunikasi dua arah, jujur dan saling terbuka dalam berumah tangga.


6.   Kedua belah pihak menyepakati untuk saling mendukung dan mengizinkan dalam melakukan kegiatan mencari ilmunya Allah baik dalam jalur formal (kuliah) maupun jalur informal (LQ dan pengajian keislaman) demi pengembangan diri dalam memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan.


7.    Kedua belah pihak bersepakat untuk menjalani rumah tangga yang romantis sesuai dengan contoh teladan Rasulullah SAW.


8.    Kedua belah pihak bersepakat untuk membentuk rumah tangga yang mandiri, dan mempunyai TOP VALUE keluarga dan anak walaupun sibuk.


Demikian surat perjanjian sebelum menikah (pra nikah) ini di buat. Bermaterai cukup. Dan ditanda tangani oleh para pihak dan saksi dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila dalam mencapai persetujuan ini ada pihak yang tidak menjalankan kesepakatannya. Maka jalan mediasi pertama ialah demokrasi, komunikasi dua arah, perantara orang tua dan terakhir pihak yang berwenang dalam menyelesaikan perselisihan.


Alhamdulillahirrobil’alamin.
Pihak Laki-laki



....................................

Pihak Perempuan



Yunita Diskariani Lestari

Saksi 1



...........................................
Saksi 2



..................................................
Saksi 3



...................................................