Saya adalah seorang guru SD yang baru
sekitar 4 tahun mengajar, satu tahun mengajar di sekolah inklusi SDIT. R*H*M*
dan baru sekitar tiga tahun ini mengajar di SDI. R*M*H A*A*K. Sebelumnya saya
pernah mengajar di Madrasah MP P*M*A*G*N*N selama kurang lebih tiga bulan untuk
menggantikan guru yang sedang cuti melahirkan. Menurut saya, kita “jangan mau
jadi guru kalau tidak iklas karena untuk menjadi seorang guru hal pertama yang
harus dibutuhkan adalah KEIKLASAN.
Kenapa saya menyarankan untuk “JANGAN MAU
JADI GURU” kalau tidak iklas karena bayaran terbesar untuk seorang guru ialah
ketika kita bisa bersama-sama dengan anak-anak mengukir cerita indah di kelas
setiap harinya, dengan canda tawa dan kepolosan
mereka.
Bagaimana kalau tidak IKLAS? Kalau tidak
IKLAS jangan coba-coba jadi guru. Kenapa? Karena, SUMPAH!!!! Gaji yang
dibayarkan untuk guru sama sekali tidak sebanding dengan pengorbanan yang
mereka keluarkan. That true
Saya berani berkata seperti ini karena saya
sudah mencoba kebeberapa sekolah yang uang masuknya lumayan MAHAL namun untuk
masalah GAJI guru SANGAT MINIM SEKALI. Adil-kan???? ITU SEMUA ADIL JIKA KITA
IKLAS. KARENA INSYA ALLAH JIKA KITA IKLAS KELAK AKAN ADA SALAH SATU TANGAN
MUNGIL DARI ANAK ITU YANG MENARIK KITA KE SYURGA. Aamiin.
Bagaimana kalau tidak IKLAS? Jangan
coba-coba untuk jadi GURU. Okeyyy ^_^
Siapa yang mau tau gaji guru??????
Saya ver-veran aja, sebelum anda memutuskan
untuk menjadi guru dan menyesal dikemudian hari. Gaji guru di tempat saya yang
sekarang ialah
GAJI POKOK UNTUK AWAL GURU MASUK SETARA
S-1: Rp. 900.000
TUNJANGAN PERHARI Rp. 30.000 dihitung hanya
jika hadir (kalau sakit/ tanggal merah/ libur panjang tidak dihitung)
TUNJANGAN JABATAN GURU Rp. 350.000
Note: Ini sama sekali tidak ada tunjangan
kesehatan, atau keselamatan kerja atau apalah. Jadi kalau terjadi apa-apa tidak
ada tunjangan apapun. Ini perincian untuk guru yang masih awal masuk yang
notabennya SARJANA. Bagaimana yang masih kuliah atau masih setara SMA, otomatis
LEBIH KECIL.
Sekali lagi, “jangan mau jadi guru” kalau tidak iklas. Okeyyyyy.
Mau dibandingkan dengan pekerjaan lain???
Silakan coba anda tanya ke pabrik-pabrik atau ke pegawai parkiran, atau
kebagian keamanan (satpam) bagaimana saleri mereka yang latar belakang pendidikannya
SMP/SMA bisa jadi lebih besar dari guru yang S-1.
Mau tau JOBB DESK guru atau Guru Kerjanya
apasaja???
1. Mengajar dengan jam kerja pukul 07.00 s.d
15.00/16.00
2. Membuat rancangan mengajar setiap harinya
(RPP)
3. Membuat soal-soal untuk ulangan harian, tengah
semesteran, semesteran
4. Membuat administrasi nilai
5. Mengoreksi soal
6. Menganalisis soal-nilai
7. Meladeni keluahan orang tua murid diluar
waktu mengajar kita 16.00 s.d 24.00 full dengan ramah.
8. Yang paling penting harus bisa mengajar
dengan kreatif, sabar, ramah, ceria yang bisa membuat anak-anak senang sekolah.
Bayangkan, betapa harus iklasnya seorang
guru ketika memilih untuk berprofesi menjadi seorang guru, yang tanggung
jawabnya dunia-akhirat, yang semua tutur katanya diikuti peserta didik, yang
ahlaknya dicontoh, yang keceriaannya dinantikan, yang kelembutannya dibutuhkan,
yang kesabarannya dipertaruhkan, yang waktunya dihabiskan, yang keluarganya
ditinggalkan (khusus guru perempuan), yang anak kandungnya harus dititipkan
(khusus untuk guru perempuan yang sudah punya anak). Dengan GAJI setara SARJANA
yang segitu.
Sekali lagi saya katakan, “JANGAN MAU JADI
GURU” jika tidak iklas.
Kamu tahu dimana letak bahagianya, letaknya
hanya ada di hati.
Bagaimana dengan guru laki-laki yang
notabennya kepala keluarga? Menurut saya jika mereka iklas, Insya Allah, Allah
akan jamin kehidupannya.
Bagaimana dengan guru perempuan yang
meninggalkan anak-anaknya? Menurut saya jika mereka iklas, Insya Allah, Allah
yang akan menjaga anak-anaknya.
Bagaimana dengan pemerintah atau instansi
swasta yang mempunyai lembaga pendidikan yang notabennya orang kaya raya dengan
sekolah yang harga masuknya sangat mahal namun hanya memberikan GAJI guru di
atas kelayakan umum. Saya rasa jawabannya doakan saja semoga berkah. Aamiin.
Sekali lagi “JANGAN MAU JADI GURU” kalau
tidak iklas.
Salam rindu dengan Anak-anak
Yunita Jasmine