Bunda kau adalah mentariku. Mentari yang setiap hari selalu
menyinariku dengan kebahagiaan, ketenangan, kehangatan, dan kenyamanan. Bunda,
tak tahu apa jadinya aku bila tak ada engkau. Engkau yang selalu membantuku
dalam kegelisahan hingga aku merasa nyaman, engkau yang selalu menenangkan ku
dikala galau hingga hatiku merasa tentram.
Bunda, belum ada satupun wanita yang lebih aku cintai selain
engkau. Bunda akupun belum mau mencoba untuk mencintai orang lain selain
engkau, itulah sebabnya aku belum berniat untuk mencari kekasih hati. Kekasih yang
selalu engkau tanyakan disetiap saatku ketika bersama denganmu. Bunda, sungguh
aku ingin membuatmu bahagia terlebih dahulu.
Bunda aku selalu ingat ketika kau rela menjual cincin dan
anting-antingmu, hanya untuk membayar uang sekolahku, atau ketika kau rela
tidak membeli baju lebaran karna kau lebih mendahulukan anak-anakmu agar
bahagia, atau ketika kau selalu mencariku kala aku bermain tanpa izin padamu. Aku
masih ingat semua itu bunda, hingga aku selalu ingin memikirkan kebahagiaanmu. Namun
kau memang mentari terbaikku, kau selalu memikirkan kebahagiaanku terlebih
dahulu ketimbang kebahagiaanmu. Bunda ketahuilah, kebahagiaanku ialah ketika
kau bahagia, jadi sampai saat ini aku bahagia bisa selalu bersamamu.
Bunda, ketahuilah bukan aku tidak mempunyai cinta dengan lawan
jenisku, namun menurutku belum saatnya untuk mencintai orang lain selain
engkau, jadi tolong bunda, jangan kau paksa aku untuk mencintai orang lain
selainmu. Aku berjanji bunda, suatu saat nanti aku akan membawakanmu kekasih
hatiku yang pastinya dia juga akan menyayangimu, seperti aku mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar