(3
OKTOBER – 3 NOVEMBER 2015)
“Nikmat
Robbmu yang mana lagi yang engkau dustakan ?”
“Ya Robb
terimakasih atas semua kebahagiaan yang telah Engkau berikan. Mohon lindungi
kami dari marabahaya dan siksa api neraka. “
Ya Robb
jadikan kami hamba-hamba yang selalu bersyukur atas nikmat-mu dan Ridho atas
semua takdir-Mu. Aamiin.
Satu
bulan pernikahan, saya tidak sanggup mengungkapkannya, hanya bisa bersyukur dan
berterimakasih atas semua nikmat yang telah Allah berikan. Bener banged arti
dalam surat Ar-Rahman, “Nikmat Robbmu yang mana lagi yang engaku dustakan?”
Ya Allah,
hamba mohon ampun betapa banyak dosa-dosa yang telah hamba lakukan namun Engkau
begitu baik dengan hamba, semoga hamba terus Engkau berikan hidayah agar hamba
terus dapat bersyukur atas semua nikmat-Mu dan agar hamba dijauhkan dari kufur
nikmat.
Laki-laki yang baru hamba kenal ini
mengagumkan sekali.
Robb
betapa bahagia dan bersyukurnya hamba dipertemukan dengan laki-laki ini.
Laki-laki yang baik ahlaknya, yang lembut hatinya, yang santun tutur katanya,
yang jujur dan sangat bertanggung jawab, yang setiap hari membuat hamba ingin
menangis bahagia dalam setiap sujud hamba. Allah semoga kebahagiaan ini dapat
membuat hamba semakin bersyukur dan semakin rendah diri pada-Mu bahwa semua
kebahagiaan ini datang dari-Mu dan semoga ini menjadi jalan bagi kami untuk
semakin dekat dengan-Mu.
Hari-Hari baru dengannya yang sangat menawan.
Semoga
semua pembiasaan ini bisa terus terjalani dengan baik walau lelah, walau sibuk.
Dan kita bisa terus romantis. Aamiin.
“Nikmat
Robbmu yang mana lagi yang saya dustakan?”
Ketika
sekarang ada yang bangunin saya, untuk sholat tahajjud, sholat hajat, sholat
taubat dan shalat witir, yang cara banguninnya menawan sekali, saya dibisikin
ayat quran juz 30. (saya mah tambah pules hehehe). Dan ketika doa setelah
sholat, saya bisa tiduran di bahunya (maklum, mata masih sepet sepet gitu).
Menyaksikan laki-laki didepan saya berdoa, memelas diri sama Allah, saya hanya
bisa pura-pura merem sambil mengaminkan dalam hati dan berdoa semoga saya dapat
membuatnya bahagia dengan caranya Allah.
“Nikmat
Robbmu yang mana lagi yang saya dustakan?”
Ketika
setiap saya mencium tangannnya, kening saya juga ikutan dicium. (red. Lihat
perjanjian Pra-nikah = Membangun keluarga yang romantis sesuai dengan sunnah
Rosul). Terimakasih ya Robb atas kebahagiaan ini. Semoga kebahagiaan ini abadan
daiman. Dan membuat kita semakin rendah diri pada-Mu dan meyakini bahwa
kebahagiaan ini datang dari-Mu, dan semua milik-Mu.
“Nikmat
Robbmu yang mana lagi yang saya dustakan?”
Kegiatan
di waktu subuh dan pagi yang sangat menawan. Ketika saya bisa mendengar
laki-laki membaca alquran di atas kasur, ketika saya bisa setoran havalan
dengan metode yang sangat mengagumkan. Metode dirangkul, dipeluk, dibacakan
ketika tajwid saya salah, didengarkan dengan murotal agar bisa terlihat
kesalahannya. Ya Allah mau nangis, laki-laki ini baik sekali padahal saya baru
kenal.
Ketika
pagi hari saya harus bisa management waktu untuk mengurusi semua kebutuhan saya
dan kebutuhannya, dengan berbagai kesepakatan dan rancangan yang kita buat,
sehingga saya dapat memasak setiap pagi, membawakan bekal makanan untuknya,
menyiapkan baju yang dipakainya dan menyiapkan kebutuhannya. Bahagianya, dan
alhamdulillah semua terjalani dengan baik. Saya bisa berangkat mengajar dengan
tenang. Hal mana lagi yang lebih mengagumkan ketika suatu pagi saya meminta
tolong untuk memotong sayuran dan dia mengerjakan dengan menawan ditambah
sedikit genit. Padahal saya Cuma ngetes mauu ga yaa laki-laki ini masuk dapur
ternyata... hmmm... alhamdulillah. Hadiah dari Allah ini harus saya jaga
baik-baik.
“Nikmat
Robbmu yang mana lagi yang harus saya dustakan?”
Ketika semua
uangnya diserahkan kepada saya, saya diamanahi untuk mengatur semua keuangannya,
saya dipercayai dengan begitu menawan rancangan keungannya. Membuat saya jadi
mentri keuangan hehehe. Ya Allah... jadikan saya perempuan yang pandai menjaga
harta suami saya, dan luaskan rezeki kami. Semoga kami dapat menjadi orang kaya
raya yg dermawan.
“Nikmat Robbmu yang mana lagi
yang harus saya dustakan?”
Laki-laki yang baru saya kenal
ini, yang saat saya baca biodata ta’arufnya jauh sekali dari kriteria saya
namun dengan keyakinan saya pilih karena agamanya insya Allah saya akan beruntung,
ternyata banyak sekali bonus dari Allah yang saya tidak menyangka sebelumnya.
*peluk abi husen.
Dan “Nikmat Robbmu yang mana lagi
yang harus saya dustakan?”
Bisa ngaji bareng, saling
mengantar bareng saat LQ, suap suapan bareng (elaaahhh ini efek baru 1 bulan
keles), yang paling seru saat agenda tabbayun sebelum tidur atau pas bada
sholat tahajjud.
Allah... tolong jagain keluarga
kecil kami. Terus berikan rahmat, keberkahan dan hidayah-Mu pada kami. Aamiin.
TENTANG KITA
Ini bukan
tentang lebih tua, seumuran atau lebih muda. Ini tentang yang menyeimbangkan
hidup dan yang bisa berjalan beriringan, yang memberi kedamaian dihati,
kenyamanan disisi, dan kasih sayang tiada henti. Tentang tertawa bersama,
saling mensupport mendoakan satu sama lain. Berbicara lepas tak berbatas tanpa
berfikir ini pantas atau tidak. Ketika dunia begitu kejam, dia menjadi tempatmu
untuk selalu pulang. Yang bisa membuatmu sangat sabar dan mengerti meski sulit.
Wajah mungkin tak rupawan namun kebersamaan dengannya itu sesuatu yang kamu
yakin harus kamu perjuangkan. Masa lalunya tidak kamu persoalkan karena itu
yang membentuknya sekarang, kekurangan masing-masing adalah tugas bersama untuk
belajar saling menerima dan memperbaiki agar jadi lebih baik. Tentang dia yang
kamu ikhlas seumur hidup menjadi ma’mum atau imamnya, membuatmu bangga menjadi
ummi/ abi dari anak-anaknya.
“Yunita
Jasmine” Lope-Lope “Nchank Husen”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar