Cinta sejati
itu memang belum pernah ada dalam kehidupanku. Apa ini caranya Allah untuk
menjagaku. Ketika hampir semua perempuan seusiaku sudah mendapatkan cinta
sejatinya. Entah itu cinta yang membahagiakan atau cinta yang menyedihkan namun
mereka pernah merasakan mencintai dan dicintai tapi tidak pada aku. Bertahun-tahun
aku menahan cinta demi cita-cita, bertahun-tahun pula aku merahasiakan cinta
demi menjaga hatiku. Apa ini caranya Allah untuk menjagaku. Cinta terdahulu
yang kelihatannya indah semua pergi, wajar cinta itu pergi, karena semua cinta
masa lalu itu bukan cinta sejatiku. Aku tahu inilah jawaban terbaik dari Allah
ketika aku bisa benar-benar tahu mana cinta sejati, mana cinta yang hanya ingin
memiliki atau cinta yang hanya karena ambisi.
Apa cinta
sejatiku akan ada? Walaupun keadaan aku yang seperti ini, aku yang tidak cantik
seperti yang lain, aku yang tidak cerdas seperti ilmuan. Saat aku berdoa,
mengharap cinta sejati yang datangnya dari Allah, yang Allah pilihkan untukku
namun sampai saat ini cinta sejatiku belum terlihat. Belum ada. Kesepian,
sedih, dan kadang bertanya-tanya, bagaimana cara aku untuk mencari dan
mendapatkan cinta sejatiku selain berdoa. Aku bingung. Kemana aku harus
mencari. Ketika semua titik harapan sudah padam. Semua gelap, semua seakan
hampa. Tuhan aku benar-benar berserah diri pada-Mu ketika semua urusanku aku
kembalikan pada-Mu.
Sesungguhnya, muak sekali saya
melihatberbagai cinta dunia ini. Cinta yang karenanya bukan karena Allah. Sungguh,
muak sekali. Cinta yang karena fisik, cinta yang karena harta, cinta yang
karena keturunan, atau cinta karena ambisi nafsu semata. Cinta-cinta murahan ini
yang membuat saya lebih baik bertahan, menahan cinta demi cita-cita.
Robb,
saya minta pada pada-Mu, Halalkan saya dengan seorang laki-laki yang paling
baik ahlaknya, yang paling luas rezekinya, yang paling banyak berkahnya, yang
lembut lagi penyanyang tutur katanya, yang baik hati terhadap ibu dan
anak-anaknya kelak. Yang rela berjuang mengorbankan keringatnya demi keluarga,
yang rela menyibukkan dirinya untuk akhiratnya, yang perduli terhadap ilmu
pengetahuan demi membangun peradaban islami, yang mempunyai banyak waktu terhadap
keluarganya walaupun sibuk. Yang dermawan dan sederhana namun berkelas. Seorang
anak muda tangguh yang cinta dengan Rosulnya, dengan agamanya, dengan
akhiratnya. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar