Assalamu’alaikum
wr. wb
Teriring
selalu doa dan kerinduan untukmu walau saat ini kita (maksudnya) aku tak ingin
bertemu.
Kakak ku
yang disayangi Allah, maafkan adikmu ini yang entah sedang kenapa, sehingga
kaki ini berat sekali untuk melingkar, bukan tak ingin namun aku tak sanggup.
Besar sekali
rindu ini, terlebih rindu ingin belajar agama bersama dalam lingkaran kecil itu
namun kaki dan hati ini berat sekali melangkah.
Kakak yang
aku sayangi karena Allah, tolong jangan tanyakan kenapa, mengapa, dan ada apa,
semua penjelasan yang aku berikan di masjid itu memang tidak cukup namun memang
hanya sampai batas itu aku bisa memberikan penjelasan, yang sesungguhnya akupun
tidak mengerti, kenapa, mengapa, dan ada apa dengan diriku.
Satu tahun
berlalu tanpa LQ adalah hal terberat yang pernah ada, kesedihan dan penyesalan
yang amat mendalam, namun langkah berat ini mengalahkan semua itu.
Kakak ku,
maafkan adikmu yang selalu khilaf penuh dosa, namun kk sesungguhnya aku sangat
menginginkan solusi terbaik dari mulutmu, agar aku dapat menjalani kembali
aktifitas LQ ku dengan langkah yang ringan.
Kakak ku,
sekali lagi tolong jangan tanyakan padaku kenapa, mengapa, dan ada apa, karena
pertanyaan itu sama saja membuat dadaku sesak, badanku sakit, karena aku
sendiri pun tidak tahu jawabannya. Yang aku tahu, aku ingin LQ kembali namun di
nuansa yang berbeda tanpa sedikitmu mengurangi rasa hormatku pada mu, pada
kakak ku yang sudah sangat baik sekali bertahun tahun membimbingku. Yang aku
tahu, tidak ada hadiah yang bisa menggantikan kebaikanmu.
Kakak,
tolong, hargai pendapatku, dimatamu mungkin aku memang hanya anak muda labil
yang entah sedang terkena virus apa karena tidak bisa memberikan alasan yang
masuk akal, namun kakak, semangat menuntut ilmu yang selalu engkau tularkan
padaku sejatinya itu tidak akan pernah surut. Aku tetap mati-matian mencari
pengganti untuk mengisi Ruh ku yang kosong ini dengan berbagai kegiatan
keagamaan yang jatuh bangun aku ikuti.
Kakak,
maafkan aku. Jika aku mengecewakanmu dengan sikapku. Namun aku tidak akan pernah
lupa dengan kebaikanmu, engkau akan terus menjadi bagian dari doa-doaku walau
kita sudah tidak bersama.
Aku
mencintaimu karena Allah, untuk Murrobiyahku tersayang. Ka Febna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar