Sepertinya
sudah saatnya aku membuka hatiku, melupakan dan mengiklaskan segala sesuatu
yang pernah terjadi di masa lalu walau sebenarnya kejadian di masa lalu itu tak
seburuk warna kelabu. Aku akan memberikan hatiku pada orang yang hatinya baik.
Insya Allah, semoga Allah memudahkan.
Aku membuka
hatiku bukan berarti aku menerima di perlakukan seperti layaknya wanita
Jahiliyah.
Maaf ya,
jangan kau samakan aku dengan wanita-wanita jahiliyah yang bisa kau sms/telfon
setiap saat, atau mungkin menurutmu dengan aku membuka hatiku, kau bisa seenaknya
memberikan aku janji-janji jahiliyah sesukamu, maaf itu tidak mungkin terjadi
lagi. Aku membuka hatiku hanya untuk agar aku dapat menghormati dan menerima
sinar cinta yang datangnya murni dari Allah. Bukan itu saja namun juga untuk
membahagiakan kedua orang tuaku karena sepertinya mereka sudah memberikan lampu
hijau padaku.
Selama kau
masih seperti itu, aku tidak akan bisa kau mengerti
Jelas saja
aku sulit dimerngerti jika caramu mendekatiku masih saja seperti itu, cara
jahiliyah yang sampai tahun gajahpun aku tidak akan menerimanya. Aku memang
tidak akan sejutek dan sekaku dahulu namun pondasiku Insya Allah sudah kuat
untuk menahan segala godaan yang kadarnya sejenis dengan itu.
Jangan
pernah kau ungkit-ungkit tentang perjuanganmu mengejarku karena itu sama saja
kau menyepelekan dirimu.
Helow,
perjuangan mu dalam mencuri hatiku itu tidak ada apa-apanya dibanding
perjuangan orang tuaku membesarkanku, aku sama sekali tidak merasakan
perjuanganmu karena andilmu sama sekali tidak memberikan imbas besar dalam
hidupku, yang ada kau hanya membuat hatiku menyesal dan berfikir tentang apa
yang salah dengan diriku hingga aku diperlakukan seperti ini.
Jangan
kau anggap aku akan silau dengan uangmu, karena yang sering kali menggetarkan
hatiku hanya diri yang sholeh dan rendah hati
Tak perlu
kau sombongkan segala keangkuhanmu padaku, tak perlu kau paparkan segala urusan
duniamu jika itu hanya untuk memikat hatiku, sayang sekali itu tidak akan
menjadi senjata yang ampuh.
Jangan harap
ketika aku sudah terang-terangan membuka hatiku, kau bisa semaunya terhadapku
dan terhadap kepiawanmu menggoda hatiku dengan angan-angan dan kata-katamu.
Itu tidak
akan pernah terjadi, aku tidak semurah yang kau bayangngkan. Aku memang tidak akan
menetapkan mahar yang mahal terhadap calon imamku namun bukan berarti aku
murahan dan dapat kau atur semaumu.
Semoga aku
dapat lebih bersikap selektif dan dewasa dalam menyikapi tindakan-tindakan
terhadap opnum-opnum yang merusak hati, dan semoga aku bisa mengembalikan
semuanya pada Allah saja, karena setiap episode yang ada dihidup ini semuanya
datang dari Allah.
Jika kau masih
ingin membuka hatiku, bukalah dengan cara-cara yang islami, yang syar’i, yang dapat
menyakiniku dengan imanmu, dengan ilmumu, dengan ibadahmu, dengan kelembutanmu,
dengan keiklasanmu mengharapkan RidhoNya, Insya Allah tanpa harus kau bersusah
susah menghabiskan waktu dan pulsamu, dengan sendirinya aku pasti akan
memilihmu.
Dicariii
Pangeran Sholehku Secepatnya
Yunita
Jasmine
2 komentar:
membuka hati menuju karunia Illahi...
cerita hati dan goresan tinta dalam hati kan terukir melalui kebersamaan
Posting Komentar