FUNGSI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN ISLAM
NITA ALTHAFUNISA
Psikologi memandang kepribadian sebagai suatu bidang empiris. Selain memiliki fungsi praktis, ia juga memiliki fungsi teoritis. Fungsi praktis kepribadian adalah berusaha untuk memahami tingkah laku seseorang melalui prinsip-prinsip yang telah ditetapkan secara ilmiah dan fakta-fakta sekitar tingkah laku. Asumsi psikologis yang mendukung fungsi ini adalah walaupun tingkah laku manusia seakan-akan mengikuti pola umum tertentu, individu cenderung untuk memberi respon yang berbeda-beda terhadap unsur-unsur di dalam situasi khusus. Dari sini para psikolog tertarik pada apa dan bagaimana yang dari keduanya dikatakan memiliki kesamaan dan perbedaan antara reaksi-reaksi individu itu. Karena itu, tidak sedikit seseorang mengalami salah paham terhadap memahami kepribadian orang lain, walaupun orang lain itu masih keluarganya sendiri atau teman dekatnya. Persepsi diri mengenai kepribadian orang lain ternyata di luar dugaannya. Dari sini tampak bahwa psikologi kepribadian berguna bagi kelangsungan hidup individu dalam suatu komunitas sosialnya.
Fungsi praktis lain yang tidak kalah urgensinya adalah fungsi “ bercermin ” diri. Tingkah laku orang secara umum seperti sejumlah atau seperti semua orang lain. Artinya, tidak ada salahnya jika seseorang melihat kepribadian melalui kepribadian orang lain. Kepribadian orang lain merupakan cerminan kepribadiannya sendiri, meskipun cerminan itu hanya menyangkut pola-pola umum saja. Jika ternyata ditemukan kepribadian yang baik, hal itu perlu dilestarikan, bahkan kalau memungkinkan ditingkatkan . sementara apabila ditemukan kepribadian yang buruk, maka segera dimodifikasi dan diperbaikinnya.
Fungsi praktis kedua ini merupakan korelasi terhadap penelitian yang dilakukan oleh teoretikus kepribadian hanya memiliki teori kepribadian orang lain, sementara kepribadiannya sendiri terabaikan. Akibat yang muncul adalah bahwa teoritikus kepribadiannya hanya memiliki teori kepribadian orang lain, sementara ia tidah akan pernah memiliki teori kepribadiannya sendiri yang khas. Karena itu, penelitian kepribadian seharusnya bukan hanya berpijak pada kerangka you and me, tetapi juga I and you. Dengan kedua konstruksi ini seorang teoritikus kepribadiantidak sibuk-sibuk memperhatikan kepribadian orang lain, sementara dirinya sendiri terlupakan.
Sedangkan fungsi teoretis Psikologi Kepribadian merupakan fungsi normatifnya. Artinya, teori Psikologi Kepribadian berusaha mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola umum kepribadian seseorang, agar dapat dijadikan sebagai norma dalam menggambarkan, menentukan, mengkatagorikan tipe atau sifat-sifat khas individu, dan menilai baik buruknya.
YUNITA DISKARIANI LESTARI
SEMOGA BERMANFAAT. AMIN
1 komentar:
menarik untuk dibaca, tp topiknya lebih ke arah psikologi kepribadian y, kalo psikologi sendiri apaan neng?
oh y, ak pingin blajar psikologi kepribadian dari dulu, dan guruku pernah bilang, belajar psikologi kepribadian perlu bakat alam. bener gak sih?
Posting Komentar