22 April, 2008

my testy dr kk psikologi

LAPORAN

TES GRAFIS ( DAP )

I. IDENTITAS SUBYEK

Nama : Yunita Diskariani Lestari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Depok, 30 Juni 1990

Anak Ke : 1 Dari : 3 Bersaudara

Agama : Islam

Suku : Sunda

Status : Mahasiswi

Pendidikan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Serma Niran Rt. 08/04 No.15

Kec. Sukmajaya Depok 16412

Tanggal Tes : 13 Maret 2008 Jam : 14.52

Lokasi Tes : Ruang Akademik Fakultas Psikologi

II. OBSERVASI

1. Status Preasens

Pada saat mulai memasuki ruangan untuk melakukan pengetesan Testee terlihat sedang berkomunikasi ( sms ) dengan temannya dan terlihat sedikit gugup dan cemas karena akan melakuakn tugasnya untuk di test oleh Tester. Kondisi fisik Testee: Testee memiliki tinggi badan sekitar 155, dengan berat badan 55. Testee bukan termasuk perempuan yang modis yang memikirkan penampilan luar, tetapi lebih mengutamakan penampilan dalam dirinya. Hal ini terlihat dengan gaya berpakaiannya yang sopan yang memakai pakaian yang minim.

2. Observasi Umum

Testee mulai duduk dengan meletakkan tas diatas pangkuannya. Kemudian, saaat instruksi selesai dibacakan testee mengeluhkan tidak dapat menggambar dengan bagus.

Situasi pada saat wawancara Testee terlihat Enjoy dan nyaman. Testee bercerita dengan terbuka tentang kehidupannya, mulai dari masa kanak-kanak sampai masa yang ia jalani sekarang. Testee terlihat nyaman saat sedang menceritakan perjalanan hidupnya, hanya saja pada saat menceritakan kedekatan hubungan nya dengan keluarga ia agak sedikit malu dan lebih hati-hati untuk menjawab dan juga saat ditanya mengenai hubungannya dengan lawan jenis atau pengalamnnya dengan mereka ia menjawab dengan tertunduk dan terkadang menyembunyikan wajahnya. Saat bercerita testee memegang pensil, dan pada saat situasi-siatuasi yang membuat testee tidak nyaman dengan pertanyaaan dan berhati-hati saat menjawab pertanyaan testee melakukan aktivitas mencoret-coret meja dengan pensil yang ada ditangannya, terlihat testee mengambar bungan atau terkadang hanya mencoret-coret saja tanpa mengaambarkan objek tertentu. Testee terlihat tidak nyaman dengan pertanyaan dan berhati-hati saat menjawab ketika Tester menanyakan tentang hubungannya dengan keluarga, hubungan dan juga pengalamannya dengan lawan jenis serta saat Tester menanyakan hubungannya dengan salah satu temannya yang bermasalah dengannya. Saat wawancara berlangsung ekspresi wajahnya berubah ketika hal tersebut diatas saya tanyakan, raut wajahnya terlihat malu dan sedikit gugup sehingga ia berusaha menutupi / memalingkan wajahnya agar tidak terlihat oleh Tester. Sebaliknya ia sangat antusias dan semangat saat bercerita tentang pangeran hayalannya serta mimpi-mipi dan harapannya dengan pengeran hayalannya tersebut, walau terkadang terlihat sedih saat berharap kapan pengerannya tersebut akan dating dan menjadikan dia sebagai putri yang sempurna. Dan ketika ada orang lain masuk kedalam ruangan wawancara Testee terdengan lebih memelankan suaranya walau tidak merubah kondisi atau semangatnya saat sedang bercerita.

3. Observasi Khusus

Tipe Garis

F-S

Content

Tipe garis

Tema

Gerakan

Urutan

Simetris

Detil

Indikator-Konflik

Putus-putus dan ada yang berasir

Anak sedang senang karena sedang mencoba baju baru yang dibelikan ibunya

Bagian tangan dan kaki terdapat pengulangan.

Kepala, badan. Tangan, kaki. Rambut

Lebih condong ke kiri atas

Seluruh tubuh lengkap

Tangan dan kaki

Kepala dengan bentuk tidak simetris agak kotak.kedua mata, alis. Hidung dan mulut satu garis Tubuh yang tidak simetris, dan miring kekanan. Tangan yang berulang garis dan tidak berbentuk pada jari-jarinya dan terbuka lebar. Kaki besar sebelah kanan dan jiga terbuka. Serta rambut yang tidak rata dan rapih

III. ANAMNESA

Testee adalah anak pertama dari 3 bersaudara, jarak usia dengan adik pertamanya berjarak 1 tahun, sedangkan dengan adik keduanya berjarak 3 tahun. Testee memasuki dunia pendidikan pertama (TK) pada usia 4 tahun. Testee mengalami kesulitan saat masuk TK secara hubungan social karena ia menganggap bahwa dirinya belum mampu menguasai pelajaran saat itu sehingga timbul perasaan minder dan malu untuk bergaul dengan temannya yang lain. Sampai ia memasuki Sekolah Dasar (SD) kelas 4 ia masih kesulitan dalam bergaul dengan teman-temannya karena ia masih mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Dia hanya memiliki dua teman dekatnya dan mereka pun sama-sama murid yang kurang mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Saat kemainkan kelas dua orang temannya itu tidak naik kelas dan hanya dia yang berhasil naik kekelas 5. Sampai akhirnya ia menceritakan kejadian tersebut kepada ayahnya sehingga ayahnya membantunya belajar setiap hari bahkan sampai larut malam. Kerja keras dan semangatnya itulah yang membawa ia kepada Peringkat 1 pada kelas 5 dan 6 SD, dari situlah ia mulai percaya diri dan mampu bergaul dengan teman-temannya yang lain.

Saat memasuki pendidikan lanjutan ia tidak mengalami kesulitan apapun baik secara akademis maupun secara hubungan social dengan teman-temannya.ia pun mulai aktif dalam diskusi-diskusi kelas, sering bertanya kepada guru tentang pelajaran dan juga menjadi ketua kelompok. Namun ketika ia sudah kelas 3 ia merasa bahwa ada yang kurang dalam dirinya yaitu pengetahuannya tentang agama yang sangat sedikit sekali ia dapatkan dari pendidikannya di SMP.

Akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya berikutnya ke Pesantren dengan harapan pengetahuannya dalam bidang agama dapat terpenuhi. Karena pendidikannya yang kurang dalam didang agama tersebut kini ia mengalami hal yang sama pada saat ia berusia 4-8 tahun, ia merasa minder dan malu karena tidak pandai dalam pelajaran agama dan hal itu berdampak pada hubungan sosial dengan teman-temannya bahkan ia samapai kabur dari pesantren sebanyak tiga kali karena hal tersebut. Naik kekelas dua Aliyah ia diberi kakak pembimbing oleh ketua asramanya agar mengajari dan memenuhi segala kebutuhan Testee selama di pondok, saat yang lain tertidur Testee belajar ilmu tajwid dan lainnya sehingga ia kini pandai agama bahkan mampu mengalahkan santri lain yang basic pendidikannya dari Tsanawiyah. Ia diminta untuk mengajar TPA oleh pimpinan asramanya dan saat itu ia senang sekali karena kebetulan ia juga sangat menyenangi anak-anak. Perilakunya berubah sejak saat itu, ia mampu bergaul dengan baik dan merasa percaya diri. Naik kekelas 3 Aliyah kakak pembimbingnya telah lulus sekolahnya sehingga harus meninggalkan Asrama, saat itu ia merasa kehilangan semangatnya untuk belajar dan bergaul. Bahkan ia sampai ingin keluar saja dari ponkok karena tidak mampu untuk mnejalaninya lagi, namun setelah ia fikirkan ternyata tidak semudah itu ia merasa mempunyai tanggung jawab terhadap orang tuanya yang membiayayainya dan karena ketika ia masuk pesantren itu adalah keinginannya sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk mengagumi sosoerang agar ia termotifasi untuk sekolah dan bertahan disana. Dan ternyata itu berhasil ia mengagumi seorang santri yang sangat menyayangi orang tuanya. Testee selalu memperhatikan sikap dan memantau kegiatan santri tersebut. Sampai suatu ketika saat sedang mengikuti santri tersebut kekantin testee membeli dan memakan makanan yang sama dengan santri tersebut. Karena santri tersebut merasa risih di awasi dan diikuti kegiatannya. Santri tersebut menegur testee dan berkata “Apa yang kamu lakukan/ mengapa mengikuti saya terus/ saya sudah punya pacara tau!” sentak testee saat itu menangis dan berkata saya tidak menyukai kamu tetapi saya hanya mengagumi kamu.dan sejak saat itu mereka bisa berteman baik. Setelah saat itu testee mempunyai semangat dalam belajar dan tetap berada di pondok. Namun saat itu ada lelaki lain yang menyukainya, pada awalnya testee tidak menerima temannya tersebut untuk jadi pacarnya namun setelah lelaki itu bilang bahwa testee adalah sosok ibu bagi si pria itu akhirnya testee menerimanya dan mereka berpacaran dengan ala pondok pesantren yang hanya bisa mengirim surat, telfon-telfonan dan bertemu bila sedang istirahat atau didalam kelas dengan diberi hijab antara laki-laki dan perempuan. Selama menjalani hubungan tersebut testee tidak pernah jalan berdua sama sekali. Sampai suatu ketika kekasihnya mengajak ke acara resepsi pernikahan dan testee menolak karena harus mondok testee memutuskan untuk mengizinkan kekasihnya untuk berjalan dengan wanita lain dengan syarat mereka jalan dengan sewajarnya dan tidak bergandengan tangan. Namun tidak lama setelah acara resepsi tersebut ia mendengar dari temannya bahwa kekasihnya nonton bareng dengan laki-laki lain. Dan sejak saat itu testee memutuskan untuk mengakhiri hubungannya tersebut. Sebenarnya sejak testee duduk di kelas 1 SMP, ia punya pangeran khayalan yang selalu ia nanti-nantikan kedatangannya dan bukan hanya itu testee juga selalu membuatkan pangeran khayalannya itu puisi-puisi yang indah. Pangeran khayalannya tersebut hidup dalam khayalannya ia yakin bahwa suatu saat pangerannya itu akan dating dan menjadikan testee sebagai putrid yang sempurna. Criteria pangeran khayalan yestee yang mempunyai sifar kan karakter yang sma denagn testee. Yaitu pangeran yang berasal dari pondok pesantren dan pernak ngabdi (mengajar) serta tidak pernah berpacaran walau dahulu testee pernah pacaran namun ia kini lebih menjaga diri dan mempertahankan kesendiriannya sampai saat ini hanya untuk pangeran khayalannya dan juga menurutnya kalau ia berpacaran sama saja dengan menyakiti kedua orang tuanya. Ia menyadari betul pengobanan dan ketulusan kasih sayang orang tuanya dalam membesarkan dia sehingga ia tidak ingin pacaran sampai kini.

Saat memasuki dunia perkuliahan ternyata ia banyak menemukan hal-hal yang baru, tetapi ia tetap bisa menyesuaikan diri dengan baik. Sampai suatu saat ia melihat kakak kelasnya dan ia merasa ingin seperti kakak kelasnya itu yang dalam pandangan testee adalaha orang yang periang dan supel sehingga dapat bergaul dengan siapapun dan dapat diterima dimanapun. Saat itu testee berusaha untukbisa seperti kakak kelasnya tersebut walau ia tidak terlalu merasakan kesulitan dalam bergaul tetapi ia merasa ingin lebih dari itu. 1 semester telah dilalui dan saat melihat nilai-nilali ujiannya ia terkejut karena nilai statistiknya mendapatkan nilai D padahal ia merasa bahwa ia mampu dan menguasai ilmu berhitung, saat itu ia merasa terpukul dan kesehariannya berubah. Ia lebih murung dan manjadi pasif didalam kelas, sampai ia mengikuti Training Motivasi dan dari situ ia memperoleh kembali semangatnya dalam belajar. Selama menjalani aktivitasnya baik itu ia merasa senang atau sedih ternyata ia masih berhubungan dengan teman baik sekaligus orang yang ia kagumi sewaktu di pondok pesantren. Namun karena lelaki itu sudah mempunyai pacar sehingga ia tidak ingin menghubunginya khawatir akan menganggu hubungan orang yang dikaguminya itu sedangkan ia ingin sekali bercerita dan terus berhubungan baik dengan lelaki itu akhirnya testee membuatkan Friend Ster atas nama lelaki itu. Dan ia selalu mengirim curahan hatinya tersebut ke FS lelaki itu. Tetapi karena lelaki itu tidak tahu hal itu sehingga testee menjawab dan memberikan solusi sendiri atas masalah-masalah dan curahan hati yang ia tulis dan jawab sendiri. Hal ini ia lakukan karena dengan begitu ia akan merasa puas dan merasa bisa dekat terus dengan lelaki tersebut.

IV. KESIMPULAN

Selama saya melakukan pengetesan saya maemperolah banyak gambaran tentang testee. Bahwa testee adalah seorang yang membutuhkan seorang motivator dimanapun ia berada. Mencoba menjadi yang terbaik dalam hidupnya. Berusaha mempersembahakan yang terbaik bagi orang-orang yang ia sayangi.

Sulit bergaul dengan orang tertentu yang tidak setipe dengannya, sehingga ia hanya berteman baik dengan orang yang mempunyai kesamaan dengannya. Banyak hal dalam dirinya yang belum dapat ia salurkan dengan baik. Ia selalu mancoba menyari orang lain untuk membantunya menemukan semangat dan motivasi untuk melakukan setiap kegiatan.

Karena hal diatas sehingga ia mempunyai dunia khayalan dan dunia mayanya yang tinggi hal tersebut ia lakukan untuk pemuasan atas keinginannya yang tidak dapat tercapai pada dunia nyatanya.

LAPORAN

TES ( BAUM )

I. IDENTITAS SUBYEK

Nama : Yunita Diskariani Lestari

Kelas : II D

NIM : 107070000116

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Depok, 30 Juni 1990

Anak Ke : 1 Dari : 3 Bersaudara

Agama : Islam

Suku : Sunda

Status : Mahasiswi

Pendidikan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Serma Niran Rt. 08/04 No.15

Kec. Sukmajaya Depok 16412

Tanggal Tes : 27 Maret 2008 Jam : 11.00

Lokasi Tes : Ruang 101

II. OBSERVASI

1. Status Preasens

Pada saat mulai memasuki ruangan untuk melakukan pengetesan Testee terlihat santai dan tidak dalam keadaan tertekan. Testee enjoy dengan tes tersebut sehingga tidak timbul banyak pertanyaan seputar tes ini. Kondisi fisik Testee: Testee memiliki tinggi badan sekitar 155, dengan berat badan 55. Testee bukan termasuk perempuan yang modis yang memikirkan penampilan luar, tetapi lebih mengutamakan penampilan dalam dirinya. Hal ini terlihat dengan gaya berpakaiannya yang sopan yang tidak memakai pakaian yang minim.

2. Observasi Umum

Testee mulai duduk dengan meletakkan tas diatas pangkuannya. Tidak terlihat kecemasan atau kelelahan pada diri testee. Sehingga saat instruksi selesai dibacakan testee langsung menggambar dengan rileks tanpa mengalami kesulitan sedikitpun sampai selesai mengerjakan tugasnya.

3. Observasi Khusus

Tipe Garis

F-S

Ruang

Titik Ego terletak pada zona kiri atas, batang dengan pohon tidak sesuai karena batang mengecil kebagian akar. terlihat tidak seimbang karena fungsi batang sebagai menopang.

Urutan

Gambar dari batang sebelah kiri atas lalu kanan. Akar baru kemudian mahkota urutan ketiga dari dalam kemudian ranting, mahkota bsgian peling dslam diteruskan dengan yang kedua. Kemudian dilengkapi pada lapisan empat dan lima yang membesar kaluar dan terlihat. Buah-buahan dimulai pada sudut kanan, dalam atau tengah, atas kiri dan bawah.

Gerak Coret

Tekanan pada mahkota, serta waktu menggambar lebih lama dari pada batang apalagi akar.

Bentuk

Bentuk pohon: besar, pada mahkota terdapat buah-buahnya pada semua sudut. Sudut kanan, kiri, atas, bawah dan juga tengah. Bentuk mahkota lebih besar dari pada akar dan batang. Dan bentuk batang megecil kebawah. Dengan garisan akar yang sedikit.

Kesan

Gambar yang kosong

Akar

Terlihat dengan sedikit terbuka

Batang

Terlihat lebih kecil pada bagian bawah dan membesar keatas menuju mahkota (mengerucut) dari atas kebawah.

Mahkota

Lebih besar dari pada bagian batang dan akar, bergelombang dengan sedikit ranting sebelah kiri dan hanya terdapat dua cabang ranting, dan mahkota berlapis 5. Juga terdapat buah pada setiap sudut. Kiri, kanan, atas, bawah dan tengah. Mahkota lerlihat berlapis-lapis

III. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengetesan untuk kedua kalinya dan ini adalah tes yang kedua dengan testee harus menggambar pohon. Testee terlihat jauh lebih nyaman dan tidak ada perasaan cemas saat sedang mengerjakan tes Pohon ini. Dengan adanya data atau Anamnesis sebelumnya tes ini menguatkan atau menghubungkan serta penguatan data atas bagaimana diri testee. Kesinambungan bentuk serta arti simbol-simbol gambar menghantarkan saya kepada pemahaman tentang diri testee. Dimana testee adalah seorang yang taat terhadap agama ( aturan social ) sehingga sebelum ia menyalurkan keinginananya yang terdapat dalam Id yang lebih terkontrol oleh Super Ego yang kemudian disalurkan oleh Ego. Namun agaknya tampak sedikit ketidak harmonisan antara Id dan Super Ego sehingga terlihat Super Ego terlihat lebih menguasai dalam penampilan Ego. Testee adalah orang yang sangat menjunjung kesempurnaan diri secara agama dimana norma-norma dan moralitas sangat ditinggikan dan ia juga selalu mencoba menjadi yang terbaik dalam hidupnya. Berusaha mempersembahakan yang terbaik bagi orang-orang yang ia sayangi.

Namun pada kesempatan lain saat testee berhubungan dengan lingkungannya ia mengalami kesulitan ketika bergaul dengan teman-temannya yang lain terutama ketika ia memiliki masalah tertentu dan memiliki perbedaan prinsip atau mungkin juga gaya hidup dengan temannya yang lain. Sehingga ia hanya akan merasa nyaman dan juga dapat bergaul hanya dengan temannya yang mempunyai kesamaan pandangan dan gaya hidup yang sama dengannya.

LAPORAN

TES B A U M

Tugas mata kuliah Psikodiagnostik proyektif

Disusun Oleh

Nurhayatunisa

VI B

10507002296

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Tidak ada komentar: