15 Januari, 2014

Antara Sedih dan Pilu


Dear deary:

Air Mata Saksi Kehidupan
Deary saat ini aku sedang diambang antara sedih dan pilu. Coba bagaimana aku tidak sedih, setiap harinya aku harus di cekokin dengan hal-hal yang membuat aku ingin menangis. Aku hanya bisa menangis saja, iya, aku hanya bisa menangis, ketika bunda selalu membanding-bandingkan aq dengan adik-adik aku.

Deary, apa aku salah ya untuk memilih jalan ini. Memilih jalan yang menurut sebagian orang itu aneh, memilih jalan yang jarang sekali orang mau melakukannya. Iyaa deary, masih seperti dahulu, aku memilih untuk tidak berpacaran. Apa aku aneh, kenapa aku selalu dibeda-bedakan.

Deary, bagaimana aku tidak sedih, bunda lebih bangga terhadap adikku yang sudah punya pacar. Bunda selalu menyanjung-nyanjungnya. Mengatakan hebat, karena dia sudah memiliki pacar di umur 19 tahun , ketika duduk dibangku kuliah semester 1. Dibanding aq, Cuma gadis pendiam yang kerjanya baca buku dan main dengan anak-anak. Aku sedih banged, sumpah.

Deary, itu hanya salah satu kejadian yang membuat aku diambang sedih dan pilu, dan setiap harinya ada saja hal yang lebih memilukan, ketika bunda membanggakan tetangga perempuan yang masih SMA tapii sudah punya pacar, cowonya ganteng, motornya keren, kemana-mana selalu di antar jemput, ketimbang aq yang kemana-mana selalu sendiri atau dengan anak-anak kecil.

Ahhh pokoknya, aku sedih dan pilu, kenapa harus seperti ini. Apa kiamat sudah mau dekat yaaa, sampai-sampai hal negatif bisa berubah jadi kebanggaan.

Ya Allah, kuatkan aku. Biarkan setiap air mata yang menetes ini menjadi saksi di alam barzah kelak bahwa betapa sakitnya hatiku menahan kemaksiatan.
Allah terus lindungi aku, berikan kasih sayangMu untukku. Jaga aku. Tolong Allah.

Tidak ada komentar: