01 November, 2011

Penjelas Ya Baqi Anta al-Baqi



Diambil dari Koleksi Risalah Nur
AL-LAMA’AT, Ustd Said Nursi
CAHAYA KE 3

Penjelasan Makna Ya Baqi Anta Al-Baqi
(pada cahaya yang ketiga ini, unsur emosi dan perasaan terlibat didalamnya. Oleh karena itu, kami berharap ia tidak diukur dengan ukuran logika. Sebab, faktor yang membuat perasaan ini bergejolak seringkali tidak logis dan tidak rasional).

“Segala sesuatu hancur binasa kecuali Dzat-Nya. Segala ketetapan adalah milik-Nya. Dan kepada-Nya kalian dikembalikan.” (al-Qashash:88)

            Ayat al-Qur’an di atas ditafsirkan oleh kedua kalimat yang menjelaskan dua hakikat penting yang oleh sekelompok guru Tarekat Naqsyabandiyah dijadikan sebagai esensi wirid mereka ketika mereka melakukan khataman al-Qur’an secara khusus. Bunyi kedua kalimat tersebut adalah: Yaa Baaqii antal baaqii. Yaa Baaqii antal baaqii

“Wahai Yang Maha kekal, Engkaulah Yang Maha Kekal. Wahai Yang Maha Kekal, Engkaulah Yang Maha Kekal. ”

Karena kedua kalimat itu termasuk dalam pengertian makna Ayat di atas, maka kami akan menyebutkan beberapa catatan untuk menjelaskan dua hakikat yang menggambarkan keduanya:

1.    PENGOSONGAN KALBU DARI SEGALA SESUATU SELAIN ALLAH

Pengulangan kata Ya Baqi Anta al-Baqi pada bagian yang pertama adalah untuk mengosongkan kalbu dari segala sesuatu selain Allah Ta’ala. Dalam hal ini, ia menyerupai sebuah operasi pembedahan dengan memutuskan kalbu dari segala hal selain Allah. Jelasnya adalah sebagai berikut:

Dengan substansi komprehensif manusia beraneka macam ikatan dengan sebagian besar entitas. Dalam substansi tersebut terdapat kecenderungan cinta tak terbatas yang bisa membuat manusia mempunyai kecintaan yang mendalam terhadap entitas pada umumnya. Ia mencintai dunia yang besar ini sebagaimana ia mencintai rumahnya. Ia juga mencintai surge yang kekal sebagaimana ia mencintai tamannya. Padahal, seluruh entitas yang dicintai manusia itu tidaklah langgeng. Semuanya akan pudar dan lenyap. Karena itu, manusia senantiasa merasa tersiksa akibat pedihnya perpisahan. Dari sinilah kecintaan yang amat sangat itu menjadi faktor utama yang membuat hatinya begitu tersiksa. Sebab, ia telah ceroboh dalam menempatkan rasa cintanya itu. Berbagai derita yang dialaminya bersumber dari kecerobohannya sendiri. Padahal, Allah sengaja membekali manusia dengan perasaan cinta di atas untuk diarahkan kepada Pemilik keindahan yang benar-benar abadi (Allah). Namun manusia justru mengarahkan cintanya pada entitas yang fana. Akhirnya, ia pun merasakan penderitaan akibat pedihnya perpisahan.

Maksud dari pengulangan kalimat Ya Baqi Anta al-Baqi adalah lepasnya diri si pelantun dari kecerobohan di atas, ia memutuskan ikatan cinta terhadap sesuatu yang bersifat di atas, ia memutuskan ikatan cinta terhadap sesuatu yang bersifat fana, berpisah dengan semua yang ia cintai sebelum semua yang dicintainya itu berpisah dengannya. Selanjutnya, ia akan mengarahkan perhatiaannya pada Kekasih yang kekal abadi, yaitu Allah Ta’ala semata.

Pengertian dari ucapan tersebut adalah, “Tidak ada yang benar-benar kekal kecuali Engkau wahai Tuhanku. Segala sesuatu selain-Mu bersifat fana dan sementara. Sementara sesuatu yang bersifat sementara tak layak untuk mendapat cinta abadi dan tak layak untuk diikatkan secara kuat pada kalbu yang pada dasarnya telah dicipta untuk kekal abadi. Karena semua entitas yang ada bersifat fana dan akan meninggalkanku, maka aku akan meninggalkannya sebelum ia meninggalkanku dengan mengucap Ya Baqi Anta al Baqi secara berulang-ulang”. Artinya, aku yakin dan percaya bahwa tidak ada yang kekal kecuali Engkau wahai Tuhannku. Kekalnya entitas tergantung pada bagaimana Engkau memnuatnya kekal. Dengan demikian, ia hanya boleh dicintai selama tidak keluar dari cahaya cinta-Mu. Jika tidak, ia tak layak menjadi kaitan kalbu.
Kondisi di atas akan membuat kalbu bersih dari segala sesuatu yang tadinya sangat dicintai. Manusia akan menyaksikan bahwa segala sesuatu terlihat indah hanya bersifat sementara. Ketika itulah ikatan yang tadinya mengikat kalbu dengan segala entitas akan terputis. Namun jika kalbunya masih tidak bersih dari sesuatu yang dicintai, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Berbagai luka, derita, dan penyesalan akan memancar dari kedalaman kalbu sesuai dengan kadar entitas fana yang dicintainya.

Lalu kalimat kedua yang berbunyi sama, Ya Baqi Anta al-Baqi, berkedudukan sebagai salep penyembuh dan balsam ampuh, ia dioleskan pada operasi bedah yang dilakukan kalimat pertama terhadap kalbu beserta ikatannya. Arti dari kalimat kedua tersebut, “Cukuplah Engkau wahai Tuhanku sebagai Zat Yang Maha Kekal. Kekekalan-Mu menggantikan segala sesuatu. Karena Engkau ada, segala sesuatu pun menjadi ada.”
Segala sesuatu yang terlihat baik, bagus, dan sempurna sehingga dicintai oleh manusia, tidak lain merupakan petunjuk akan kebaikan dan kesempurnaan Dzat Yang Maha Kekal. Kebaikan dan kesempurnaan tersebut adalah pancaran lembut dari-Nya yang menembus dari balik tirai yang tebal. Bahkan ia merupakan pancaran dari manifestasi nama-nama Allah yang mulia.

Bersambung dulu yaaa……

2 komentar:

Intann Rizaa Uqasyah Ariana mengatakan...

Jadi dede harus bilang WAOOWWW gitu.. hehhe... is magic doa nya

Kumpulan Islamologi, Motivasi, Inspirasi dan Kesehatan Islam. Silahkan Klik ! mengatakan...

Silahkan Kunjungi ��