22 November, 2011

Surat Untuk Allah


Allah, ketika aku ditakdirkan memiliki produksi air mata yang berlebih, apa yang harus aku lakukan? Ketika hobiku menangis, menangis di tempat sepi, meneteskan banyak air mata, hingga dadaku sesak, sesak sekali, apakah ini salahku? 

Allah, ketika aku ditakdirkan memiliki kepekaan perasaan yang teramat peka, hingga tiap kali orang berkata tentang aku, mungkin bisa berlama-lama perkataan itu hinggap didadaku, hingga terkadang itulah yang memicu air mataku banyak berjatuhan, apakah ini salahku?

Allah, ketika aku ditakdirkan menjadi anak cengeng, cengeng, cengeng sekali, hingga terkadang aku tidak sengaja menjatuhkan air mata didepan orang-orang, dan aku terlihat sangat rendah, sangat lemah, sangat tidak berwibawa, apakah ini juga salahku?

Allah jika aku boleh meminta, memohon, untuk tidak ditakdirkan seperti itu, karna semua itu hanya membuat aku terlihat lemah di mata orang-orang, termasuk dia, dia, kk kelas yang sudah sangat menghinaku, merendahkanku, memakiku, menyepelekanku, dan menghancurkanku. 
Dia, orang jahat yang sudah menghancurkan isi positif dihatiku, dengan semena-mena dia menghancurkan kepercayaan diriku dan semangatku, hingga saat ini aku harus menahan sakit, sakit yang tiba-tiba meledak dalam tangisan kencang yang tanpa sebab. Aku ingin sekali memukulnya, meluapkan semua rasa sakit ini, hanya untuk mengobati luka ini, namun apa, dia hanya tersenyum cibir tiap kali bertemu denganku. Allah aku sangat tidak kuat menahan air mata ini. Namun air mata ini sama sekali tidak boleh keluar didepannya.

Dia, orang jahat yang sampai sekarang entah mengapa aku masih saja mengaggapnya baik, menganggapnya terbaik, menganggapnya paling baik. Tidakkkk, itu hanya perkataan hatiku yang salah, dia orang jahat, sangat jahat.

Allah aku mohon, jauhkan aku dari orang-orang jahat,
Allah aku mohon kuatkan aku, jadikan aku wanita tangguh yang pintar,
Allah aku mohon ganti air mata ini menjadi kebahagiaan,
Allah, aku mohon jangan jadikan aku wanita yang cengeng, hapus semua takdir itu.

2 komentar:

Intann Rizaa Uqasyah Ariana mengatakan...

Kebiasaan deh si teteh, senjatanya mewek....

Sukanitha mengatakan...

hehhh diem dehhh, udah hobyy

hahahahahaaaa