11 Mei, 2008

HADIS

HADIST-HADIST MEMUTUSKAN TALI SILATURRAHMI

“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari satu, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Qs. An Nisaa:1)

Dari Jubair bin Muth’im RA dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan talisilaturrahmi.

Ibnu Abu Umar berkata, “Sufyan berkata, “Yaitu orang yang suka memutuskan hubungan kerabat.”[1]

Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Barang siapa ingin di lapangkan rezekinya dan di panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.[2]

Dari Anas r.a. bahwasanya Nabi saw. Bersabda: “Janganlah kamu sekalian saling benci membenci, saling hasud menghasud, saling belakang membelakangi, dan saling memutuskan tali persahabatan, tetapi jadilah kamu sekalian itu hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim tidak di perbolehkan mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda: “Pintu-pintu sorga itu di buka setiap hari Senin dan hari Kamis, kemudian pada hari itu diampunilah dosa setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun kecuali orang yang berselisih dengan saudaranya, dimana dikatakan: “Tunggulah dua orang ini sampai damai, tunggulah dua orang ini sampai damai.” (Riwayat Muslim)

Allah ta’ala berfirman: “Maka apakah kiranya jika kamu sekalian berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan persahabatan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibulatkan-Nya penglihatan mereka.”

“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang mendapatkan kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam).” (Qs. ar Ra’ad: 25 )

“Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (Qs. Muhammad:23)

YUNITA DISKARIANI LESTARI

DEPOK, 30 JUNI 1990



[1]Muh ammad Nashirudin Al Albani, “Ringkasan Shahih Muslim II”, (Jakarta:Pustaka Azzam, 2003) Hal.498

[2] Muh ammad Nashirudin Al Albani, “Ringkasan Shahih Muslim II”, (Jakarta:Pustaka Azzam, 2003) Hal.497

Tidak ada komentar: